![]() |
Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung Eka Afriana, S.Pd, M.Si |
![]() |
Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung Eka Afriana, S.Pd, M.Si |
![]() |
Penyerahan Simbolis oleh Pengurus Yayasan Daarul Hikmah Rajabasa Lampung |
![]() |
Peserta Wisuda Tahfidz bersiap untuk Uji Publik |
kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 6 dari masing masing Sekolah dengan jumlah keseluruhan 193 peserta wisuda. kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Bukit Randu pada Sabtu, 27 April 2019.
Menghafal Alquran merupakan amalan yang tinggi. Pelakunya mendapat derajat yang tinggi. Apalagi, dari ingatan merekalah kemurnian Alquran terus terjaga. “Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Alquran (H.R. Bukhari)
Kegiatan ini akan rutin selenggarakan setiap tahunya teruntuk siswa siswi kelas 6 SDIT Permata Bunda 1,2 dan 3.
Allahumarhamna bil Quran….
![]() |
Sekretaris Disdikbud Bandar Lampung Eka Afriana, S.Pd., M.Si, menandatangani komitmen sekolah ramah anak |
![]() |
Penandatanganan prasasti oleh Kepala Dinas PP-PA Dra. Sri Asiyah |
![]() |
Kepala SDIT Permata Bunda III Bandar Lampung Lis Kurniawati, S.Pd, saat membacakan ikrar sekolah ramah anak dihadapan siswa dan seluruh tamu undangan, di sekolahnya, Senin (8/4/2019).
Selanjutnya Kepala Dinas PP-PA menerangkan, hingga 2019 sekolah di Bandar Lampung yang memperoleh predikat sekolah ramah anak berjumlah 240 sekolah. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dukungan sejumlah pihak terutama Disdikbud.
“Kami berharap sekolah yang akan memperoleh predikat sekolah ramah anak akan terus meningkat. Contoh baik dan ditunjukkan pada hari ini ialah SDIT Permata Bunda III, telah menjadi sekolah ramah anak. Terimakasih kami ucapakan kepada Disdikbud yang telah mendukungnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala SDIT Permata Bunda III Bandarlampung, Lis Kurniawati, S.Pd mengatakan, dengan deklarasi SRA, dirinya berharap Segitiga Emas (orangtua, siswa dan masyarakat) Pendidikan dapat bersinergisitas dengan baik.
“Orangtua dapat bersinergi dengan sekolah untuk menciptakan karakter siswa yang baik. Siswa sebagai objek dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dan berkarakter. Lalu, kemajuan sekolah juga tak lepas dari peran serta masyarakat, seluruh stakeholder bergandengan tangan untuk memberikan keteladanan,” ujarnya.
Dirinya berterima kasih atas kepercayaan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandarlampung yang diberikan kepada sekolahnya menjadi SRA.
Pihaknya, memiliki target agar, sekolahnya masuk di tingkat nasional sebagai SRA pilihan Kementerian PPPA. Sebagaimana diketahui, program tersebut dilakukannya untuk menciptakan SRA, menjadi kabupaten/kota layak anak dan terciptalah Indonesia layak anak. Sumber:smartnews.id
|
PKPU Human Initiative dan Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia (JSIT Indonesia) berkolaborasi membantu pengungsi Rohingya. Ketua Deputi Bidang Sosial Kemanusiaan JSIT, Syahroni mengatakan, bahwa JSIT telah menghimpun dana untuk membantu pengungsi Rohingya yang berada di Myanmar dan Bangladesh.
“Adapun fokus programnya yaitu pembangunan sekolah setingkat SD dan SMP, pelatihan untuk guru, kemitraan sekolah di myanmar (sister school), distribusi logistik untuk sekolah dan harian, pembangunan sekolah sementara di Bangladesh, dan pemberian insentif bagi tenaga pengajar di camp pengungsian,” kata dia.
Ketua Umum JSIT Indonesia, Muhammad Zahri menitipkan amanah dari para donatur JSIT untuk membantu saudara muslim rohingya khususnya dibidang pendidikan, dengan nilai donasi penyaluran sebesar Rp 4,830,425,590 melalui PKPU Human Initiative.
Zahri meminta, program yang dirancang untuk 2 tahun kedepan ini dapat dipertanggungjawabkan secara publik. Sehingga kedepannya dapat mempermudah kerjasama dalam pengumpulan dana kemanusiaan di dalam dan luar negeri.
Hal diatas diyakinkan oleh Presiden Direktur PKPU Human Initiative, Agung Notowiguno. PKPU HI, kata dia telah melaksanakan 30 kali misi kemanusiaan untuk Rohingya. PKPU akan transparan kepada publik dalam pelaksanaan program jangka panjang, khususnya dalam bidang pendidikan.
“Hal diatas semakin diperkuat dengan adanya kerjasama dan komunikasi kami yang sangat baik dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah Rakhine State, dalam menjalankan program-program kemanusiaan di bidang pendidikan di Myanmar, yang menjadi titik fokus bantuan dari JSIT ini,” kata dia Agung.
Sumber: Republika
Sebanyak 452 anggota Gerakan Pramuka mengikuti Perkemahan Internasional di Selangor, Malaysia pada 10 – 14 Desember 2017. Keberangkatan Kontingen Indonesia dibagi dalam lima kloter. Adapun kloter pertama bertolak ke Malaysia pada Sabtu, 9 Desember 2017 Pukul 01.30 WIB, dan tiba pada Pukul 04.30 WIB.
“Adik-adik, selamat jalan. Di Malaysia tolong jaga nama baik Pramuka, umumnya nama baik sekolah kalian, Sekolah Islam Terpadu. Kalian sekarang Penggalang dan Penegak. Dari wajah-wajah kalian insya Allah ini jadi pengalaman berharga,” kata Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Adhyaksa Dault dalam sambutannya saat Pelepasan Kontingen di Aula Sarbini, Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (8/12).
Kak Adhyaksa mendoakan, di antara kontingen Indonesia ini nanti akan ada yang menjadi jenderal, panglima, gubernur, dokter, wanita yang hebat, ibu rumah tangga yang hebat, wali kota, pengusaha bahkan presiden. Ia juga mendoakan agar dari rahim Pramuka-Pramuka putri akan lahir teknokrat-teknokrat yang hebat.
“Selamat jalan. Insya Allah, kalian berangkat dan kembali dengan selamat tanpa kurang apa pun juga,” harap pria yang hobi mendaki gunung ini.
Dalam kesempatan itu, Kak Adhyaksa Dault mengucapkan terima kasih kepada para Pembina Pramuka Sako SIT dan orang tua. “Ini hari Jumat. Doa saya tadi Insya Allah diijabah oleh Allah swt.,” paparnya.
Pimpinan Kontingen Indonesia, Kak Fauzi Nahdi menambahkan, Perkemahan Internasional 2017 ini dapat membawa manfaat kepada para peserta. Pertama, mereka akan menjadi dewasa dan mandiri, khususnya membawa bangsa Indonesia ke kancah dunia internasional.
Kedua, untuk menjalin ukhuwah bersama. “Mereka dari jauh-jauh, dari daerah masing-masing, tidak mengenal satu sama lain, kemudian mengenal,” ucapnya.
Ketiga, mereka punya wawasan yang luas. “Alhamdulillah, yang pernah kita undang, efeknya luar biasa, mereka bisa terbuka pemikirannya sehingga belajar lebih giat. Terus kemudian, mereka bisa menjadikan Pramuka ini sebagai bagian dari titik tolak keberhasilan di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Kak M. Hanif Abiyu, salah satu kontingen Indonesia mengaku tidak menyangka bisa mengikuti Perkemahan Internasional ini. “Senang rasanya. Harapannya, dengan acara ini kita bisa mempersatukan ukhuwah,” terangnya.
Perkemahan Internasional 2017 diadakan oleh Kadit Remaja Sekolah (KRS) Musleh Malaysia, sebuah organisasi kepanduan di Malaysia selain Pengakap. Kegiatan ini diikuti para pelajar Islam dari tiga negara, yakni Malaysia, Indonesia dan Thailand. Peserta dari Thailand 89 orang, dari Malaysia 4 ribu, dan Indonesia 452 orang. (MSA/AK)
Lapangan upacara SDIT Permata Bunda III Bandar Lampung diliputi suasana khidmat saat melaksanakan upacara HUT ke56 Pramuka, Senin, 14/8/2017
Upacara diawali dengan pembacaan ayat Alquran oleh salah satu siswa dan diikuti tak kurang dari 300 peserta dari 15 SD dan 4 SMP se-Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.
Dalam upacara yang mengusung tema “ Bekerja Untuk Kaum Muda Mewariskan yang Terbaik Bagi Bangsa” tersebut, pembina upacara menyampaikan bahwa tema tersebut merupakan seruan kepada generasi muda untuk giat menjadi pioner pembangunan bangsa.
Baca: 452 Pramuka SIT Ikuti Perkemahan Internasional 2017 di Malaysia
Ia mengatakan, salah satu aspek penting bagi generasi muda saat ini adalah keterampilan hidup (life skill) yang dapat digali melalui kegiatan Pramuka. Selain itu kegiatan Pramuka di sekolah diharapkan menjadi salah satu cara meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepedulian kepada sesama serta kecintaan generasi muda kepada bangsa dan tanah air.
Dalam kesempatan ini SDIT Permata Bunda III menampilkan beberapa pertunjukkan bakat dari siswa-siswinya. Diantaranya pembacaan puisi, senam kreasi, cup song pramuka, nasyid, dan semaphore.(rilis). Sumber: Jejamo.com
![]() |
Gebyar Puncak Tema SDIT Permata Bunda 3 |
![]() |
Guru Mulia Karna Berkarya |
Bandarlampung-Sebanyak 20 reporter cilik (repcil) Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu Permata Bunda III Bandar Lampung mengunjungi kantor surat kabar harian Lampung Post Selasa (17/11/2015)
Para siswa yang duduk di kelas III hingga V tersebut menggali pengetahuan jurnalistik dalam kunjungan tersebut.
Pembina Repcil SDIT Permata Bunda III, Siddik Sukamto menyebut program Repcil di sekolahnya terinspirasi dari program serupa di Lampung Post.
Sejak satu semester lalu, program tersebut ekstra kulikiler (Ekskul) di sekolahnya. “Ekskul tersebut sengaja kami dirikan, supaya menumbuhkan rasa percaya diri kepada anak-anak, dan secara langsung mengenalkan profesi jurnalis,” kata Siddik di sela-sela kunjungan.
Sidik juga menyebut para repcil di sekolahnya kerap mengikuti berbagai kegiatan seperti belajar mewawancarai para tokoh di sekolah, dan diajarkan menulis mulai dari cerita hingga puisi.
“Program ini memang terinspirasi dari program Repcil Lampung Post, ini juga menjadi cara kami menyiapkan repcil yang akan kami ikutsertakan dalam program Repcil Lampung Post,” pungkasnya.
Dalam kunjungan tersebut puluhan Repcil SD IT Permata Bunda III aktif yang juga didampingi, guru lainnya, Leny Astuti melontarkan berbagai pertanyaan. Seperti Nadia siswa kelas 5 yang bertanya seputar cara melakukan peliputan suatu berita, dan Zahira siswa kelas 3 yang tertarik mengetahui cara untuk dapat menjadi seorang wartawan.
Sepanjang diskusi para siswa juga tampak aktif mencatat setiap penuturan dari Marketing Koumnikasi, Lampung Post, Asyihin. Izzi salah satu repcil juga sepanjang diskusi sibuk memainkan kamera DSLR di tangannya.
Usai menggelar diskusi, para repcil juga diajak mengunjungi beberapa ruangan di kantor Lampung Post seperti ruang redaksi, hingga percetakan. Icha, salah satu Repcil, mengaku senang bisa mengunjungi Lampung Post dan kagum dengan mesin cetak koran yang sangat besar. “Senang tadi melihat kertas-kertas yang besar dan mesin cetak koran yang besar,” kata Icha. Sementara Bilqis siswa lainnya, menyebut semakin mengetahui cara menulis sebuah berita.