Bandarlampung – SDIT Permata Bunda III Gelar Pementasan Gerakan Seni Masuk Sekolah. Kegiatan ini merupakan program dari Disdikbud Ristek Kota Bandarlampung.
Dalam hal ini, SDIT Permata Bunda III terpilih menjadi salah satu sekolah untuk menggelar pementasan seni tari di sekolah Kamis (21/10/21)
Ustadzah Betty Anggoro Weni menuturkan bahwa, Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) adalah sebuah program yang menginspirasi dan menanamkan kepada anak kecintaan kepada budaya nasional, semoga dengan program GSMS anak-anak semakin mengenal keragaman budaya yang ada di Indonesia dan semakin mencintai Indonesia dengan sikap santun, saling membantu, dan melakukan yang terbaik di manapun berada.
Berkenan dengan itu, Indah Afriyani Widyastuti selaku Seniman dari Disdikbud Ristek Kota Bandarlampung menyampaikan, Saya sangat mengapresiasi program GSMS khususnya di SDIT Permata Bunda III. Dalam hal ini, kami diberikan kesempatan untuk memperkenalkan dan mengajarkan seni budaya khususnya seni tari kepada siswa/i di SDIT Permata Bunda III.
Sepanjang kegiatan ini, kami memberi ilmu tari tidak untuk menjadikan siswa menjadi seniman, tetapi untuk memberi edukasi sejak dini tentang budaya Indonesia khususnya Lampung di Bidang Seni Tari. Semoga mereka bisa lebih banyak mengenal tentang budaya tari di Indonesia, tambahnya.
Yayasan Daarul Hikmah Rajabasa Lampung (YDHRL) dalam hal ini diwakili oleh Ustadzah Lis Kurniawati selaku Kepala Bidang Pendidikan Dasar turut mengapresiasi.
“Kami turut bangga, melihat antusiasme siswa yang tampil dalam Tari Sekapur Sirih dan Tarian Islami serta dukungan orang tua yang luar biasa, sehingga suasana kegiatan ini tampak hidup dan bermakna. Di sinilah implementasi dalam memberikan edukasi nilai-nilai kebudayaan yang sudah hampir padam” ujar beliau.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan semangat baru untuk kita semua dalam meningkatkan literasi budaya dan kewarganegaraan yang merupakan bagian dari keterampilan abad 21 di era 4.0. Semoga SDIT Permata Bunda III dapat mempertahankan dan meningkatkan literasi budaya ini, sehingga nilai islami dan kearifan lokal dapat terus tersyiarkan dan tercerahkan, terang beliau.